Sungguh,asiku adalah lukisan cinta buat oleh oleh anakku.

Dua hari lalu umi terperanjat pada saat mindik mindik untuk memerah susu dimushola sebelah kantor sepert biasanya.

Siang itu,Bahagianya umi mendapati salah satu OB kenalan umi sedang membersihkan ruang kecil yang kadang tak layak dijelma mjd mushola yang sharusnya agung. Yah benar,ruang kantor kecil itu memang disulap seketika jadi sebuah mushola kecil hanya dengan selembar karpet lusuh penuh debu dan bulu kucing. Baunya pun tak keruan,tapi umi gemar sekali memerah asi disitu karena memang tak ada tempat lainnya yang aman.

"Berarti sebentar lagi mushola itu bersih setelah divaccum cleaner???wahh...senangnya...."pikir umi, sambil membayangkan umi tak harus memerah sambil menutup hidung lagi.Selagi dibenahi umi tinggal saja..

30 menit kemudian umi,datang lagi dgn sejuta bunga warna warni dihat.Tiapi seketika bunga itu berguguran begitu lihat ternyata sebuah gembok kecil mengunci rapat pintunya. "Waduh,gawat ini..bagaimana nasib pemerah susu nih????costumer tetapnya pasti bisa complain" jerit hati umi.

Mau nangis rasanya. Sedih,ngenes gitu karna umi sudah berangan tinggi..Kejamnya pengelola gedung ini,bukan saja mempersulit seorang ibu untuk memberi minum anakanya, tapi juga mempersulit orang2 yang mau menyapa Kekasihnya melalui sholat dan doa.

Hari itu dengan terpaksa dan sedih umi urungkan niat untuk memerah,ga ada tempat lain rasanya yang bisa...coba saja pesan bu negara sudah sampai ke telinga pemilik gedung sederhana ini untuk bisa menyediakan satu ruang kecil saja dengan satu colokan listrik untuk tempat para ibu membawa oleh2 beberapa kantung kecil asi penuh segudang cinta...hee...

Puter otak lagi deh umi hunting tempat2 lain,terpaksa umi melirik ruang kantor besar yang blum disewa (smoga saja Allah mengizinkan untuk menunda orang akan menyewa tempat itu paling tidak sampai syamil 1 tahun nanti,karna umi ga tau lagi harus memerah dimana ...hiks,) yang dulu umi pake sblum menemukan mushola itu.

Hari ini, umi kembali duduk sendiri dipojok salah satu sudut ruangan besar itu, walau dgn seabreg cemas, alhamdulillah Allah masih memberi jalan. Tapi rasanya sedih sekali disitu,diam2 menyelinap, mengendap2 takut ada laki2 datang.Uhug...coba Agni ada,dulu dia setia sekali menemani umi memerah sambil mulai bercerita apa aja sampai bikin umi lupa kok asinya sudah banyak sihh...

Sungguh rasanya tak tega memberikan susu formula pada syamil kecil,walau tentu saja sufor bukan lah minuman tanpa gizi apalagi racun. Tapi asi umimu ini sangat cukup untukmu syamil....untuk mengantarmu jadi jagoan hebat bagi orang orang yang tak seberuntung kita.Asi umi mu akan mengantarmu jadi anak cerdas yang akan turut mencerdaskan orang lain juga disekitarmu. Asi umi mu ini akan mengalir menjadi darah yang akan berbisik "Maha Besar Allah yang telah dengan luar bisanya mengikat kasih sayang ibu dan anak dengan air yang bisa ibunya produksi sendiri tanpa batas" Subhanallah...

Dua hari lalu umi terperanjat pada saat mindik mindik untuk memerah susu dimushola sebelah kantor sepert biasanya.

Smoga aliran asi ini menjadi aliran darah penuh cinta ditubuh besarmu kelak tanpa pernah mengenal kata selesai....harap umi slalu.

Sambil sedikit menyeka sudut mata, umi bicara sendiri dalam hati "asiku adalah lukisan cinta buat oleh oleh anakku,sungguh"

hufff..andai smua orang bisa dan mau mengerti...