assalamu'alaikum.. smoga hari ini rahmat Allah menaungi kita smua

aa

Rabu, Oktober 31, 2007

MPasi Home Made

Hoho..ternyata mitos bayi asi jadi ga gitu doyan mam tak terbukti di syamil. Ternyata di awal mamnya apapun tandas tak bersisa.
Umi dan nenek mencoba sebisa mungkin untuk selalu memberikan mpasi bikinan sndiri (mpasi home made) dan menghindari bubur instant,karena selain ga fresh,mpasi instant juga mengandung garam/gula juga beberapa mengandung bahan pengaet yang bahaya dikonsumsi manusia dalam jangka panjang.

Mungkin bagi yang bingung serba serbi pemberiam MPASI Home Made, coba deh baca artikel ini:

MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MPASI) :Berikan yang terbaik untuk buah hati anda

Berbagai Manfaat ASI

Pada 6 bulan pertama awal kehidupan bayi, ia hanya memerlukan tidak lebih dari Air Susu Ibu (ASI) sebagai asupan untuk memenuhi kebutuhan energi dan nutrisinya. ASI mengandung banyak antibodi and sel darah putih yang sangat membantu melindungi bayi dari berbagai infeksi. Selain itu ASI juga kaya akan Omega 3, suatu asam lemak yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan perkembangan otak.

Penelitian terakhir membuktikan bahwa bayi yang diberikan ASI mempunyai IQ lebih tinggi daripada bayi yang diberikan susu formula. Penelitian juga membuktikan bahwa memberikan ASI selama 13 minggu atau lebih mengurangi bayi dari resiko gastroenteritis dan infeksi pernafasan. Pemberian ASI juga menunjukkan dapat memperlambat / mengurangi terjadinya alergi pada anak-anak. Terutama bagi mereka yang memiliki sejarah alergi di keluarganya seperti asma, hayfever, eksim dan alergi makanan. Kolostrum pada ASI yang dihasilkan di hari- hari pertama adalah sumber antibodi yang sangat penting bagi bayi. Disinilah pentingnya pemberian ASI bagi sang bayi, karena manfaatnya yang luar biasa bagi bayi.


Berapa banyak ASI / susu yang diberikan ?
Antara usia 4 sampai dengan 6 bulan, bayi harus mendapatkan minimum 600 ml ASI atau susu formula setiap harinya. Meskipun untuk ASI, kebutuhan tsb tidak dapat ditakar dg berapa cc atau ml yg harus diberikan. Yang paling tepat adalah berikan ASI sesering mungkin dan kapanpun anak menginginkannya.
Di usia hingga 6 bulan, ASI (atau susu formula bagi mereka yang tidak memberikan ASI) merupakan makanan utama bagi bayi. Jangan memberikan minuman, seperti jus atau yg lainnya kepada bayi. Hal ini dikarenakan ASI( susu formula) sudah lebih dari cukup untuk memenuhi asupan cairan yang dibutuhkan oleh tubuhnya.


MPasi pertama 6 bulan
Dari sejumlah penelitian medis terakhir menyarankan bahwa makanan padat sebaiknya dikenalkan pada bayi saat ia berusia 6 bulan. Karena di usia tersebut, sistem pencernaan dan sistem kekebalan tubuh anak relatif sudah sempurna dan siap untuk menerima makanan padat. Hal ini akan mengurangi kemungkinan resiko terkena alergi makanan.

Di 6 bulan pertama kehidupan seorang anak, ia mempelajari dengan baik cara untuk menyusu pada ibunya ataupun menghisap dari botol susu. Saat bayi mulai fase makan (> 6 bl), maka ia akan mempelajari keahlian baru. Mulai dari bagaimana ia belajar untuk mendorong makanan di rongga mulut dengan lidahnya, hingga masuk ke bagian
belakang mulut kemudian menelannya.
Saat makanan dimasukkan dengan sendok ke dalam mulut, bayi harus belajar menggunakan lidahnya untuk mendorong makanan ke arah belakang dan bukan kearah depan. Ia juga belajar menggunakan bibirnya untuk mengambil makanan dari sendok. Sebelum bayi diperkenalkan makanan padat, ia hanya menggunakan otot rahang dan pipi untuk menyusu. Disinilah keisitimewaan dari pengenalan pertama makanan padat, karena momen tersebut merupakan pengalaman yang sangat baru dan luar biasa
bagi si kecil.

Jangan pernah meninggalkan bayi sendirian dengan makanannya, terutama diawal-awal ia belajar makan. Ini dikarenakan ia mungkin saja tersedak setiap saat. Jika pengenalan makanan padat terlambat (usia >6 bln)diberikan, maka beberapa bayi seringkali kesulitan untuk belajar menelan dan mengunyah makanannya.
Makanan pertama terbaik untuk bayi anda Makanan padat pertama yang diberikan kepada anak haruslah mudah dicerna. Dan bukanlah makanan yang mempunyai resiko alergi yang tinggi. Jangan tergiur untuk menambahkan gula atau garam pada makanan bayi. Biarkan rasanya hambar, biarkan anak merasakan rasa asli dari makanan
tersebut. Garam dapat mengancam ginjal bayi. Sementara gula dapat membuat bayi anda kelak menyukai makanan manis, sehingga dapat merusak giginya.

Di minggu-minggu pertama pemberian MPASI, berikan bubur beras dengan 1 macam sayuran atau 1 macam buah. Kenalkan satu persatu. Jangan dicampuraduk menjadi satu. Biarkan ia belajar mengenal rasa tiap jenis makanan yg masuk ke dalam mulutnya.

Memberikan MPASI adalah waktu yang sangat tepat untuk mengetahui dengan betul makanan mana yang tidak dapat ditolerir oleh bayi anda. Namun jika anda mencampur aduk makanannya (antara karbohidrat, sayur, dan lauk pauknya), maka sangatlah sulit untuk mencari pencetusnya jika terjadi alergi.

Sayuran pertama: Wortel, kentang, lobak, labu parang, ubi merah, segala macam ubi-ubian, kacang polong, brokoli, kembang kol.
Buah-buahan pertama: Apel, pear, pisang, pepaya, alpukat.

Tepung beras (baby rice): Campurkan tepung beras dengan air/ASI/susu formula. Tepung beras sangat mudah dicerna dan rasa susu membuat masa transisi ke makanan padat menjadi lebih mudah. Tepung beras dapat diberikan bersamaan dengan buah atau sayur.

Daging: Daging giling yang dimasak matang dapat diperkenalkan sebagai makanan pertama bayi. Meski demikian, secara umum, kebutuhan utama protein dan zat besi anak usia 6 bl didapatkan dari ASI .

Makanan yang perlu dihindari di awal pengenalan MPASI
Susu sapi/kambing. Etc Dairy products (seperti yogurt, keju, dsbnya) ,Telur, Makanan yang mengandung gluten seperti gandum, rye,barley dan oat ,Madu, Kerang-kerangan dan ikan,Makanan pedas,Kacang-kacangan (kacang tanah, almond. dsbnya),Daging/ikan asap,Garam,Gula,Buah beraroma tajam / Citrus fruits (spt. strawberry, raspberry, lemon)

Waktu pemberian MPASI
Pemberian MPASI merupakan waktu yang amat istimewa bagi si Kecil dan juga anda. Berikan di waktu yang nyaman untuk anak dan juga anda. Jika memungkinkan, berikanlah MPASI di waktu yang sama setiap harinya. Tujuannya agar terbentuk suatu pola atau kebiasaan.

Sebelum anda mengenalkan MPASI, bayi terbiasa dengan pola menyusu yang teratur tanpa henti. Terkadang akan sangat mengganggunya, jika ia harus berhenti di sela-sela acara makannya sekarang. Untuk itu, berikanlah anak sedikit ASI / susu formula, sebelum memberikan MPASI. Sehingga ia tidak terlalu kelaparan yang sangat
mungkin membuatnya marah atau frustasi.

Di hari-hari pertama pemberian MPASI, bayi biasanya hanya memerlukan sedikit makanan padat. Misalnya, 2 ? 3 sendok kecil penuh. Dimulai dari 1 kali pemberian MPASI per hari. Misalkan saat makan siang. Kemudian dapat ditingkatkan menjadi 3 kali sehari (makan pagi, makan siang dan makan malam).

Yang perlu diingat, ukurlah selalu suhu dari makanan sebelum diberikan kepada si kecil. Dudukkan bayi anda di pangkuan atau di kursi makan bayi. Cobalah membuat acara makan menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan. Senyumlah selalu dan ekspresikan bagaimana senangnya acara makan. Jangan lupa ajaklah ia bicara saat anda menyuapinya. Ingat makan bagi anak adalah lebih dari sekedar acara pemenuhan nutrisi. Tetapi masa pembelajaran yang baik dan menyenangkan !

Apabila si Kecil menolak MPASI
Bukanlah suatu masalah besar jika si kecil menolak suapan anda. Cobalah berikan kembali MPASI beberapa hari setelahnya. Atau siapkan makanan saring (puree) yang lebih encer sehingga lebih memudahkan bayi anda untuk menelan. Terutama bagi bayi yang belum menguasai betul cara mengunyah dan menelan makanan. Anda juga
dapat memulai dengan mencelupkan jari anda yang sudah bersih ke dalam makanan saring si bayi, kemudian biarkan bayi anda untuk menghisapnya dari jari anda. Hal ini dapat dilakukan di awal-awal masa pengenalan MPASI, karena beberapa bayi tidak suka merasakan sendok di mulutnya.
Jika bayi anda hanya makan sedikit makanan padatnya, janganlah memaksanya untuk makan. Biasanya para bayi tahu persis kapan ia mereka merasa cukup kenyang.

Membuat makanan bayi
Untuk membuat makanan bayi, pilihlah bahan makanan dengan kualitas terbaik tanpa tambahan pengental atau perasa buatan. Dengan membuat makanan bayi sendiri, anda juga lebih menghemat biaya bila daripada membeli makanan instan. Yang tak kalah pentingnya, memperkenalkan berbagai jenis makanan sangat penting dalam membangun variasi makanan sehat. Anda dapat bervariasi mengkombinasikan makanan sesuai dengan bayi anda.


Memutuskan berapa banyak makanan yang harus diberikan
Sangatlah sulit untuk menebak berapa banyak jumlah makanan yang akan dimakan si kecil. Hal ini dikarenakan selera dan kebutuhan tiap bayi tidaklah sama.
Sebagai panduan kasar, di awal pemberian MPASI mungkin bayi anda hanya memakan 1 - 2 sendok makan (sdm) saja. Maka sediakan kira-kira 1-2 sdm makanan di mangkuknya. Seiring waktu saat bayi sudah mulai terbiasa dengan pemberian MPASI, berikan makanan dengan jumlah lebih secara bertahap.

Suhu MPASI
Makanan yang akan diberikan kepada bayi harus dalam suhu ruangan atau hangat-hangat kuku. Ini penting, karena mulut bayi lebih sensitif terhadap suhu dibandingkan dengan orang dewasa. Periksa kembali suhu makanan sebelum diberikan kepada si kecil.

Cara memasak MPASI:
Rebus: Gunakanlah sedikit air saat merebus. Hati-hati jangan sampai merebus sayur atau buah terlalu lama (overcook). Tambahkan ASI / susu /air secukupnya untuk membuat puree.
Microwave: Iris sayuran/buah dan taruh dalam piring khusus untuk microwave. Tambahkan sedikit air dan masak hinggalunak. Haluskan dan aduk rata. Sebelum diberikan, tes dahulu suhunya.
Kukus: Cara ini adalah yang sangat ideal untuk menjaga rasa dan juga vitamin dalam sayuran/buah.Vitamin B dan C adalah vitamin yang larut dalam air dan sangat mudah hilang/rusak apabila dimasak terlalu lama, terutama jka direbus.

Contoh Pengenalan MPASI minggu 1 dan 2
3 sendok the bubur beras dengan susu,Apel puree,Wortel puree,Campuran Pir puree dengan bubur beras,Mix apel dan pir puree,Mix wortel dengan bubur beras

Contoh Pengenalan MPASI minggu ke 3 dan 4
Mix labu parang puree dengan kentang puree,Wortel puree,Mix lobak puree dengan ubi merah puree,Pure pir dicampur dengan bubur beras,Pepaya yang dihaluskan (tidak dimasak),Kentang puree,Puree pir,Brokoli puree dengan bubur beras,Alpukat & pisang puree (tdk dimasak),Ubi merah dengan wortel puree


Diterjemahkan bebas oleh Shereen Strutton.Editor: Luluk L Soraya I.Dari buku: Super Foods for Babies and Children hal.28-35 Karangan: Annabel Karmel's

Tidak ada komentar: