Sejak umi kerja, Syamil mulai minum susu UHT sebagai tambahan. Umi sih masih pompa asi dikantor, cuma sesempatnya dan semanggatnya jauh menurun dibanding dulu..hiks. Nah itu semangat itu yang seharusnya ga pernah padam.Ga dipungkiri rasa males itu sering dateng menghinggapi kalo umi lagi ada kerjaan.
Ayoo ibu2 asi, semangatin umi lagi dunk..mbak wied, ibu ira i, dan ibu2 asi lainnya..saling kasih semnagat yah biar si kecil bisa menikmati asi sampai 2 tahun sesuai anjuran Allah.
Kok dikasih susu UHT sih, bukan susu formula ajah????
Kontra pasti dateng dari berbagai pihak yang belum menegrti tentang ini, dan umi juga masih dalam tahap belajar dan mencari yang terbaik.
Sependek yang umi tau dari berbagai milis (asiforbaby dan sehat),juga sering liat weblognya mbak lita , berikut kira2 sekelumit tentang susu UHT dan susu2 lainnya bagi yang belum tahu:
Diambil dari weblognya mbak Lita mariana (http://lita.inirumahku.com/health/lita/secuil-tentang-produk-susu-sapi/)
Susu pasteurisasi
Pasteurisasi adalah proses memanaskan makanan dengan tujuan membunuh organisme patogen (dapat menyebabkan penyakit) seperti bakteri, virus, protozoa, jamur (kapang), dan ragi.
Tidak seperti sterilisasi yang mematikan semua mikroorganisme, baik yang patogen maupun yang menguntungkan. Pasteurisasi mengurangi jumlah mikroorganisme hidup hingga tidak lagi berisiko menyebabkan penyakit (dengan asumsi produk yang telah dipasteurisasi disimpan dalam keadaan dingin dan dikonsumsi sebelum tanggal kadaluarsa).
Segolongan orang berpendapat bahwa kasein dalam susu pasteurisasi telah berubah menjadi beta-casomorphin-7, yang diduga ada hubungannya dengan autisme. Argumentasi ini didasarkan pada pengetahuan yang kurang layak tentang pencernaan kasein.
Yang mengubah kasein menjadi casomorphin adalah sistem pencernaan manusia, bukan proses pasteurisasi susu. Dengan demikian sumber kasein, apapun bentuknya (susu pasteurisasi, keju, yogurt, dan lain-lain), hasil cernanya tetap sama.
Sebagai tambahan, kasein tidak terdegradasi pada temperatur proses pasteurisasi, tapi terkoagulasi (tergumpalkan) pada saat dididihkan. Ini menjelaskan mengapa susu yang dididihkan memiliki konsistensi (penampakan 'kesatuan bentuk') yang berbeda. Dan karena itulah, sebaiknya susu tidak dididihkan.
Untuk definisi pendidihan sendiri, sila simak boiling, agar tidak rancu dengan pernyataan 'kalau begitu saat susu dipanaskan dengan pasteurisasi atau UHT maka kaseinnya rusak, karena susunya dididihkan'.
Susu UHT (Ultra-High Temperature processing)
Susu UHT tidak berbeda jauh dengan susu pasteurisasi. Sama-sama dengan panas (tapi temperaturnya berbeda), sama-sama memperhitungkan waktu pemanasan, yang keduanya bertujuan untuk meminimasi mikroorganisme patogen namun tetap menjaga keutuhan kandungan gizi (kerusakan sesedikit mungkin).
Bedanya dengan pasteurisasi, UHT membunuh semua mikroorganisme. Karena itu, susu UHT dikenal juga dengan sebutan susu steril.
Kemasan
Susu pasteurisasi biasanya dikemas dalam kotak karton dengan bagian atas menyerupai bentuk atap rumah (limas segiempat). Dulu untuk membuka kemasan harus dengan merobeknya (sistem cubit-tarik, pinch-pull). Sekarang kebanyakan sudah memakai tutup berulir, mirip tutup botol sirup.
Sedangkan kemasan susu UHT biasanya berbentuk balok dengan bagian atas mendatar. Dulu untuk membuka kemasan, bagian tepi atas kotak harus ditarik lalu digunting. Sekarang kebanyakan sudah memakai tutup flip-top, dengan segel dalam berupa lembaran alumunium.
Update 12 Maret 2007
Sekarang sudah ada beberapa merek susu UHT dengan kemasan kantong (biasa disebut susu bantal) dan botol (kecil maupun besar, biasanya botolnya punya lekuk supaya mudah digenggam). Perlakuannya tetap sama dengan susu UHT kemasan kotak.
Tempat penyimpanan
Susu pasteurisasi HARUS disimpan di lemari pendingin. Tak ada pilihan lain. Dengan begitu anda tak akan menemukannya di rak biasa (tak berpendingin) bersama produk minuman atau susu lain.
Sedangkan susu UHT dapat disimpan di rak biasa atau lemari pendingin. Umumnya di rak biasa, demi penghematan. Dan kalau ada yang diletakkan di lemari pendingin, itu adalah layanan ekstra untuk pelanggan yang suka produk dingin.
Shelf-life
Umur simpan susu pasteurisasi maksimal 1 minggu terhitung sejak tanggal produksi. Catatan penting, umur simpan ini dipengaruhi oleh temperatur penyimpanan (biasanya tertera di kemasan). Dengan begitu, semakin tinggi temperatur penyimpanan, semakin singkat umur simpannya (mencapai beberapa jam saja).
Umur simpan susu UHT bisa mencapai 6 bulan hingga 1 tahun terhitung sejak tanggal produksi, tergantung proses dan produsennya. Dengan catatan, jika sudah dibuka, maka umur simpan (yang berbulan-bulan itu) tidak berlaku lagi dan sisa susu (jika tidak langsung habis diminum) harus disimpan di lemari pendingin.
Kenapa umur simpannya berbeda? Karena perlakuan proses kedua jenis susu tersebut berbeda. Lihat lagi penjelasan sebelumnya tentang susu UHT.
Merek
Ini memang hanya dapat anda 'kuasai' jika sangat terbiasa dan teratur menyambangi supermarket serta pengamat-produk yang jeli.
Beberapa produsen hanya membuat susu pasteurisasi dan tidak membuat susu UHT (misalnya merek D*amond). Begitu juga sebaliknya, ada pula yang hanya membuat susu UHT dan tidak memproduksi susu pasteurisasi (misalnya merek U*tra). Ada pula yang membuat keduanya, seperti I*domilk.
Label
Jika anda merasa tidak yakin, cermati labelnya. Ada merek susu UHT terkenal yang ternyata tidak mencantumkan bahwa produk tersebut diproses secara UHT (misalnya U*tra). Tapi tanggal kadaluarsanya jelas 'berkata' bahwa susu tersebut adalah susu UHT (karena berlaku setahun).
Sedangkan produk susu pasteurisasi setidaknya punya keterangan penyimpanan (temperatur versus waktu) berupa diagram atau tabel sederhana.
Susu bubuk
Susu bubuk dibuat dari padatan susu yang dikeringkan. Cukup menarik untuk diketahui bahwa susu bubuk banyak ditemukan di negara-negara berkembang akibat biaya transportasi dan penyimpanan yang lebih murah (karena tidak memerlukan pendinginan) dibandingkan jenis susu yang disebutkan sebelum ini.
*Hoho… jadi jelas bahwa bentuk susu bukanlah lambang kemakmuran, seperti mungkin disangka sebagian orang bahwa susu bubuk lebih baik, lebih bergizi, lebih higinis, dan (yang paling gak penting) lebih bergengsi (iye soale harganya -kebanyakan- lebih mahal, terutama jika dikeluarkan produsen semacam Wy*th)*
Semakin panjang proses, semakin banyak nutrisi yang rusak/hilang. Dan tentu saja proses dari susu segar hingga susu bubuk memiliki tahap yang lebih banyak daripada susu yang 'hanya' dipasteurisasi atau diproses secara UHT. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa susu bubuk ada di bagian bawah 'rantai kualitas' produk susu.
Untuk mengatasi kehilangan nutrisi, produsen susu bubuk lalu menambahkan (fortify) berbagai vitamin, mineral, dan apapun itu (dari yang penting sampai yang belum ketahuan penting/tidaknya) ke dalam produk susunya. Dikurangi, lalu ditambal, kemudian dijual dengan iklan 'diperkuat dengan A, B, C'. Begitu kira-kira.
Jumat, Mei 23, 2008
ASI oplosan UHT
di 16:37
Label: ASI dan Perjuangannya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
5 komentar:
Sip banget nih ilmunya... Ayo umi ASI buat pompa ASI yang semangat ya... Vian sampe 3 tahun nih ASInya. Baru 3 bulan ini berhenti ASI.
umar cuman 1 tahun 9 bulan..emang dianya yang gak mau lagi.. tapi sama UHT doyan beneeerrrr....
emang, susu bubuk itu sebuah formulasi yang gak masuk akal! terbukti, umar langsung batuk2 karena gak cocok. waktu bayi malah diare gara2 kena sufor. padahal yang dipake merek mahal...capek deh! mau ajah diboongin ama produsen susu bubuk!
wadow..ibu si ikhsan juga rada kendor semangat pompa asinya. Alhasil Ikhsan lumayan banyak terkontaminasi sufor dan produksi ASI menurun drastis padahal pengen tuh kasi ASI mpe ikhsan 2 tahun.
Ayok kita semangat lagi umi :)
Ayoooo umiiii sumangap!!! he..he..diriku pun kalo soal pompa memompa sama juga, udah mulai kendor semangatnya, apalagi kalo lagi sibuk deadline.
Tapi alhamdulilah sampai sekarang Zeeva masih asi sih, walau minum UHT juga kadang2.
Saling nyemangatin aja ya Umi...
Terus semangad mompa, Neng. Sambil bayangin wajah Syamil atau liatin fotonya. Minta suami untuk ngingetin pas jadwal mompa. Insya Allah .... ASI jadi makin lancar
Posting Komentar